Bertambahnya penduduk mengenai kelaparan,tidak jauh-jauh dari factor ekonomi yang mengerogoti kaum menengah kebawah. Ini didasarkan karena semakin memburuknya perekonomian bangsa
Dalam study kasus, yang saya pantau ada salah satu warga yang berbincang-bincang bersama saya, yaitu seorang pria dengan umur sekitar empat puluhan ,dibercerita bahwa dy telah dipecat karena tempat ia berkerja telah bangkrut ,sehingga menimbulkan kesenjangan social di dalam keluarga. Membuat dy beralih profesi menjadi seorang tukang ojek motor dengan upah yang pas-pasaan. Keluarga dy tak mampu memenuhi kebutuhan dari masing-masing individu,sehingga pria itu berupaya bekerja lebih keras lagi. Dapat dilihat dari study kasus ini bahwa inilah realita,mereka dilanda derita dari waktu ke waktu,apakah pemerintah sanggup menyelesaikan soal permasalahan tersebut?
Namun pemerintahpun ikut campur tangan dalam kasus ini,pemerintah memberikan program BLT (Bantuan Langsung Tunai),yaitu suatu bantuan pemerintah berupa dana yang berguna untuk kebutuhan dan bantuan ini diberikan setiap satu bulan sekali. Tetapi dapat disesalkan lagi,bahwa pembagian BLT ini tidak sesuai pada orang yang membutuhkan melainkan orang yang berkecukupan. Dan disaat mereka mengambil dana tersebut mereka sling berebutan dan ada beberapa dari mereka jatuh pingsan hingga terluka karena berdesak-desakkan. Program ini bermanfaat sekali pada kaum ekonomi kebawah dan seharusnya program bantuan ini harus tepat pada orang yang membutuhkan dan dengan pembagian yang tertata rapid an teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar