Selasa, 24 November 2009

Pembukaan Hutan Belum Bawa Kesejahteraan bagi Warga Kampung

Di tanah Jayapura pembukaan hutan untuk investasi perkebunan maupun pengolahan kayu di Papua belum mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Kegiatan itu dinilai lebih banyak menimbulkan degradasi social dan adat. Yang pasti warga pedalamn Papua kesulitan mendapatkan makanan dan obat karena hutan dibuka. Bagi suatu suku di Papua bahwa hutan atau tanah adalah ibu yang memelihara warga. Pemahaman ini mulai hilang karena hutan dapat bernilai ekonomi. Masuknya berbagai perusahaan kayu dan memberikan iming-iming uang melimpah membuat warga menyerahkan hutannya kepada mereka untuk di tebang. Dan sayangnya warga tidak dapat mengelola uang dengan maksimal,mereka buta akan uang dan tidak memikirkan dampak dari semua itu. Seharusnya pohon yang ditebang harus segera digantikan dengan bibit baru dan menebangpun harus dibatasin.

Dampak Terhadap Lingkungan Biota adalah Pembukaan hutan sekunder dan penyiapan lahan tanam akan memberikan dampak yang nyata terhadap lingkungan biota. Struktur dan komposisi komunitas tumbuhan akan berubah secara total. Vegetasi hutan sekunder yang sebelumnya terdiri dari berbagai jenis, umur, dan memiliki struktur dan fungsi yang sesuai dengan keseimbangan ekosistem hutan, dalam jangka pendek akan guncang. Dampak negatif ini akan teratasi dalam waktu singkat dengan adanya pemeliharaan tanaman jeruk secara intensif dan memberikan keseimbangan baru bagi ekosistem wilayah.

Dampak penting lainnya akibat dari pembukaan lahan adalah berubahnya ekosistem tertutup menjadi ekosistem terbuka. Siklus hidup organisme peng-ganggu akan terputus, dan kalaupun mampu bertahan hidup, akan memakan apa adanya, atau bahkan akan menyerang tanaman jeruk di kebun plasma. Organisme pengganggu pada umumnya adalah satwa liar yang suka akan habitat terbuka. Dengan demikian, pembukaan lahan diperkirakan justru akan meningkatkan baik jenis maupun populasi dari organisme penganggu. Oleh karena itu dampak negatif ini penting dan harus diwaspadai serta diantisipasi dengan metode pengendalian hama terpadu yang tepat, baik itu secara mekanis maupun secara biologis dan kimiawi.


Salah satu sumberdaya yang telah dieksploitir dengan tanpa memperhatikan kelestariannya adalah sumberdaya hutan. Sumberdaya hutan telah memberikan sumbanganyang besar terhadap pembangunan. Tetapi akibatnya hutan menjadi rusak bahkan berubah menjadi padang ilalang atau padang pasir. Sampai saat ini pembukaan hutan masih tetap terjadi.

Kegiatan pembukaan hutan ini menyebabkan rusaknya fungsi hutan, seperti fungsi sumber keanekaragaman hayati, fungsi menjaga tata air, fungsi pembersih udara dan lain-lain. Saat ini telah diusahakan untuk memperbaiki fungsi hutan ini, walaupun mungkin tidak dapat berfungsi sebaik pada saat hutan masih alami, tetapi paling tidak sebagian fungsi tersebut masih ada.

Akibat dari terjadi konversi hutan ini menyebabkan beberapa akibat diantaranya :

1. Global radiation dan Net radiation Dalam ekosistem yang bervegetasi, sebagian besar solar-radiasi ditangkap oleh tajuk tumbuhan dan hanya sebagian kecil yang diteruskan dan direfleksikan kembali atau hilang. Oleh karena itu pelenyapan vegetasi, seperti penebangan hutan, akan meningkatkan secara drastis jumlah solar-radiasi yang mencapai permukaan tanah. Vegetasi penutup permukaan tanah, selain vegetasi hutan, biasanya mempunyai nilai transmisi dan reflektivitas radiasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan vegetasi hutan. Hal ini mengakibatkan semakin banyaknya energi radiasi yang dapat m,encapai permukaan tanah dan akibat selanjutnya ialah perubahan pola suhu tanah.

2. Pola temperatur
Banyak bukti empiris menunjukkan bahwa pembukaan lahan hutan diikuti oleh lebih tingginya suhu udara siang hari. Suhu udara pada ekosistem hutan lebih rendah dibandingkan dengan ekosistem pertanian, perbedaan dapat mencapai 1.0 -–1.5oC. Hasil studi di Afrika Barat membuktikan bahwa suhu udara di daerah yang dibuka lebih tinggi (sekitar 4oC) dibandingkan dengan daerah hutan. Dalam kaitannya dengan suhu udara ini, di daerah yang hutannya dibuka ternyata suhu siangnya lebih tinggi dan suhu malamnya lebih rendah. 3. Kelembaban udara.

Pemerintah harus lebih berhati-hati dalam pemberian ijin dan hak pengusahaan hutan. Berbagai rencana pemberian ijin proyek dan eksploitasi hutan di dalam wilayah adat harus didasarkan atas perundingan bersama masyarakat adat yang menguasainya dan dipertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat adat.
Untuk mengatasi terjadinya konversi hutan ini memerlukan kerja sama yang baik dari pemerintah, masyarakat serta aturan yang dibuat harus ditaati dan tidak menyimpang terutama yang menyangkut masalah kehuutan yang ada di Indonesia. Salah satu pemecahannya adalah dengan pengelolan kepada masyarakat adat.

Pemerintah dan DPR harus segera memperbaiki kebijakan tentang otonomi daerah agar memprioritaskan terjadinya devolusi, yaitu mendorong terjadinya pergeseran kekuasaan dan wewenang yang lebih besar ke tingkat komunitas adat (otonomi asli komunitas masyarakat adat) Departemen Kehutanan harus segera menerapkan keterbukaan (transparansi) atas seluruh data dan informasi kehutanan. Data dan informasi yang transparan akan mendorong masyarakat untuk memantau dan melaporkan kegiatan-kegiatan eksploitasi hutan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pemanfaatan berkelanjutan. Dari segi organisasi non pemerintahan pula perlu memberikan andil dalam penyelamatan hutan Indonesia. Salah satunya dengan kampanye.

Kampanye “illegal logging” harus diletakkan dalam sebuah arus besar pelestarian sumberdaya hutan dan gerakan sosial lainnya di Indonesia. Dengan demikian, kampanye anti “illegal logging” hanyalah bagian kecil dari kampanye anti pengrusakan hutan (destructive logging).

http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=10123&idrb=40101
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/ilmu-kesehatan/pengaruh-lingkungan-terhadap-populasi
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&jd=Lomba+Tulis+YPHL+%3A+MENYOAL+KONVERSI+LAHAN+HUTAN+DI+INDONESIA&dn=20081016175718
Koran Kompas, Sabtu, 21 November 2009, Halaman 22

Mulai Banjir dan Warga Buat Sumur Resapan

Hari Jumat,Kota Malang diguyur hujan deras dan disertai angin yang sangat kencang pada pukul 12.30 sampai 14.00. Dikawasan tersebut banyak air yang tergenang dan pohon tumbang. Dikawasan sekitar Kota Malang ketinggian air sudah mencapai lutut orang dewasa, memang hujan sangat deras kala itu sehingga membuat dinding sungai Kasin longsor karena tidak kuat menahan air hujan. Dikawasan yang berbeda tapi masih di Kota Malang juga, terjadi hujan es sebesar kelereng. Hujan es ini cukup lebat,bunyinya sangat keras sehingga merusak genting asbes. Dan apabila hujan es mengenai anda apa rasanya,pasti sakit.

Wali kota Malang Peni Suprapto tak kunjung diam,mereka memberi himbauan kepada warganya supaya setiap warga membuat sumur resapan air, hal ini dikarenakan pertambahan jumlah penduduk sehingga air sulit meresap kedalam tanah. Pemkot Malang menyerukan pembuatan sumur resapan guna menanggulangi genangan air yang disebabkan banjir. Dan Kabupaten Malang mengucurkan dana lima milyar untuk tanggap darurat. Ini beberapa kawasan langganan banjir diantaranya, kecamatan ampelgading, kecamatan tirtoyudo, kecamatan gadengan, kecamatan sumbermanjing wetan, kecamatan bantur dan kecamatan kesembon.

Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan(yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.
Ada dua faktor perubahan kenapa banjir terjadi. Pertama itu perubahan lingkungan dimana didalamnya ada perubahan iklim, perubahan geomorfologi, perubahan geologi dan perubahan tata ruang. Dan kedua adalah perubahan dari masyarakat itu sendiri. Akibat pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan pada pola iklim yg akhirnya merubah pola curah hujan, makanya jngan heran kalau sewaktu-waktu hujan bisa sangat tinggi intensitasnya dan kadang sangat rendah. Bukan hanya faktor iklim yang menyebabkan terjadinya banjir, tp juga di sebabkan oleh perubahan penggunaan lahan dan penyempitan saluran drainase (sungai).
Lubang resapan biopori atau sumur resapan adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor.Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organikyang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.

Debit banjir berasal dari hulu yang perlu perlindungan dan pelestarian sumber daya air, dimensi sungai dan saluran yang ada perlu menyesuaikan dengan banjir rencana, perlu normalisasi sungai, saluran dan situ-situ, pembuatan tandon air/danau buatan untuk menampung air sebagai pengganti resapan yang hilang, pelestarian situ yang ada untuk menampung air di musim hujan dan memberikan air di musim kemarau.
Terakhir pemerintah pusat dan daerah perlu membuat sumur resapan di kawasan instansi masing-masing, kompleks perumahan, taman-taman, dengan kedalaman minimal 5-7 meter dan lebar 1-2 meter, dapat diisi ijuk, pasir, batu krikil, arang.

Saran saya kepada pemerintah pusat ataupun daerah,mumpung belum terlambat mari setiap warga bergotong royong membersihkan saluran air atau drainase yang tersumbat oleh sampah, membersihkan kali dan sungai yang penuh endapan Lumpur dan sampah, membuat sumur resapan air atau biopori dan mempersiapkan bantuan dana,pangan,obat-obatan,tenaga medis,relawan apabila bencana itu dating.

http://sumurresapan.blogspot.com/
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=1260
http://mbojo.wordpress.com/2008/04/07/faktor-penyebab-banjir-2-perubahan-lingkungan/
Koran Kompas, Sabtu, 21 November 2009, Halaman 22

Senin, 23 November 2009

Keberlanjutan Pembangunan

Keberlanjutan pembangunan di saat ini adalah memberikan masukan-masukan yang positif mengenai lingkungan. Dan baru-baru ini pembangunan akan berjalan dengan etikanya. Bagaimanapun ini terjadi,tetap saja lingkungan dan bumi ini kita jaga, jangan sampai bumi ini panas dan tak ada oksigen. Peran lingkungan sangat terpenting dan eratnya kepada kehidupan.

Pembangunan itu sendiri akan diatur dengan pemerintah dengan pengelolaan dan pemantauan langsung di lapangan. Karena supaya tidak ada permainan kotor antar investor dan pemilik bangunan. Pemerintahpun seharusnya berupaya memberikan pengarahan kepedesaan mengenai lingkungan ke berbagai hal atau masalah.

Semoga pemerintah dapat mensukseskan programnya yang dapat membanggakan masyarakat. Dan para pemilik bangunan dan investor untuk lebih mengerti lingkungan dan rakyat kecil.

Kesadaran Lingkungan dalam Pembangunan

Di jaman yang moderen ini kebanyakan orang tidak sadar betul akan lingkungan. Sebab masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan, menebang hutan secara illegal, pembuangan limbah oleh perusahaan di lepas pantai, pembukaan lahan atau perkebunan dan masih banyak lagi macamnya.

Dari masalah ini saja sudah menunjukan tidak adanya kesadaran manusia untuk menjaga lingkungan. Apa lagi untuk menjaga lingkungan di dalam pembangunan. Pemilik bangunan saja terkadang tidak mau menau masalah lingkungan. Yang dia pikirkan bagaimana usahanya bisa maju dan sukses.

Seharusnya pemerintah tahu benar permasalahan ini,terkadang pemerintahpun ikut main dalam permasalahan ini, liatlah dampak dari suatu masalah bukan masalah di abaikan begitu saja.

Bagaimana Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dengan Pembangunan

Pencemaran dan kerusakan lingkungan dari pembangunan salah satunya hilangnya kawasan lahan penghijauan atau berkurangnya pepohonan. Mereka membuka lahan seperti lapangan,taman,dan kebun secara besar-besaran dan tidak tertata dengan baik.

Berbagai pepohonon dibabat habis,dan diratakan dengan beton yang sangat tebal,membuat air susah meresap ke dalam beton. Pembangunan yang tidak bersekala atau pembangunan berjangka pendek yaitu lima tahun. Dimana pembangunan tidak sesuai mutu yang diberlakukan pemerintah. Sehingga apabila terjadi gempa,tak dapat dihiraukan bangunan itu akan roboh.

Pemerintah seharusnya menganjurkan kepada investor untuk memperhatiakn segi lingkungan,karena berdampak sekali bagi setiap makhluk. Dan investor jangan mementingkan bisnis dan keuntungan belak

Bagaimana Hubungan Antara Lingkungan dan Pembangunan

Di zaman modern ini dapat dilihat banyak sekali bangunan-bangunan menjulang ke langit. Para investor belomba-lomba mendapatkan keuntungan yang besar. Namun mereka tidak melihat dari sisi lingkungannya. Mereka mementingkan bisnisnya lancar dan terpenuhi semua investasinya.

Hubungan lingkunan dan pembangunan di saat ini tidak berjalan dengan lancar. Banyak dampak dari pembangunan yang tidak sesuai dengan aturannya. Seperti contoh kawasan kelapa gading,yang terbilang kawasan metropolitan tetapi apabila saat terjadi musim hujan,kawasan tersebut kebanjiran. Ini disebabkan karena infrastruktur yang tidak layak dan pembangunan yang tidak sesuai tempatnya.

Bangunan yang tinggi menjulang tersebut tidak memiliki kesempurnaan dari segi lingkungan, lagi pula membangun bangunan termasuk membuka lahan besar,dimana penyerapan air tertahan oleh beton-beton yang tebal itu. Dan dapat diperhatikan pohon-pohonpun hanya sebagian saja,dan akarnya pun tidak begitu dalam. Seharusnya setiap saat membangun bangunan seharusnya mementingkan resapan air dan pepohonan. Apa bila tidak ada pohon gimana kita dapat bernafas.selain itu bila jarang ada pepohonan makin panasnya bumi ini.

Definisi IPTEK Lingkungan dan Perkembangannya

IPTEK adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat di zaman modern ini. IPTEK sangatlah berguna bagi seluruh makhluk hidup, sebab IPTEK dapat mempermudah suatu permasalahan yang rumit.

Fungsi IPTEK dalam lingkungan sangat menunjang sekali. Salah satu dari perkembangan IPTEK untuk lingkungan yaitu, rekayasa genetika, kultur jaringan, bayi tabung, pupuk buatan, teknologi dan lain sebagainya.

IPTEK dalam lingkungan ini sudah berkembang luas ke pelosok negeri. Namun untuk daerah terpencil sulit di kunjungi. Seharusnya pemerintah menyalurkan dana kedaerah pedesaan supaya masyarakat pedesaan mendapatkan IPTEK.

IPTEK mendukung program pendidikan, dimana setiap murid supaya berpacu untuk menghasilkan karya-karya yang berguna bagi semua makhluk di bumi ini. Pemerintah pusatpun seharusnya menunjang hal seperti itu.

Pekembangan IPTEK sangat mengejutkan karena telah bermunculan teknologi robot, yang dapat membantu manusia untuk menjalanin suatu masalah sehari-hari

Rabu, 11 November 2009

Kemiskinan dan Keterbelakangan

Masyarakat Indonesia memang tidak jauh dari kemiskinan. Ini disebabkan oleh buruknya system perekonomian Indonesia dan ditambah utang-utang luar negeri yang sampai saat ini belum lunas,malah utang-utang tersebut semakin bertambah. Dan dperpuruk lagi oleh mafia dan para koruptor yang merajalela disetiap nusantara.

Kemiskinan itu sendiri merupakan sitem pemerintahan yang tidak sesuai dengan jalurnya,sehingga menimbulkan kekacauan dimana-mana.


Keterbelakangan suatu kaum disebabkan juga dari system pemerintahannya yang buruk. Keterbelakangan ini dimaksudkan dari system pendidikan yang memburuk karena sisitem pendidikan di Indonesia sekarang hanya wajib belajar sembilan tahun secara gratis, sedangkan di luar negeri pendidikannya setiap siswa wajib mendapatkan pendidikan dua belas tahun dan program beasiswa bagi siswa yang unggulan. Fasilitas belajar sangat komplit dan memadai,sedangkan di Indonesia tidak lengkap.


Pemerintah seharusnya memberikan anggaran pembelanjaan negara 50% untuk pendidikan dan pentingkanlah pendidikan. Karena maju tidaknya suatu negara tergantung dari pemerintahannya,dan system pendidikannya.

Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan

Bertambahnya penduduk mengenai kelaparan,tidak jauh-jauh dari factor ekonomi yang mengerogoti kaum menengah kebawah. Ini didasarkan karena semakin memburuknya perekonomian bangsa Indonesia,dimana suatu barang konsumsi naik dari tingkat kesetabilan. Hal ini di juga diperparah dari utang-utang luar negeri yang kurun waktu belum tuntas,dan ditambah oleh para Koruptor dan Mafia yang merajalela dinegeri ini.


Dalam study kasus, yang saya pantau ada salah satu warga yang berbincang-bincang bersama saya, yaitu seorang pria dengan umur sekitar empat puluhan ,dibercerita bahwa dy telah dipecat karena tempat ia berkerja telah bangkrut ,sehingga menimbulkan kesenjangan social di dalam keluarga. Membuat dy beralih profesi menjadi seorang tukang ojek motor dengan upah yang pas-pasaan. Keluarga dy tak mampu memenuhi kebutuhan dari masing-masing individu,sehingga pria itu berupaya bekerja lebih keras lagi. Dapat dilihat dari study kasus ini bahwa inilah realita,mereka dilanda derita dari waktu ke waktu,apakah pemerintah sanggup menyelesaikan soal permasalahan tersebut?


Namun pemerintahpun ikut campur tangan dalam kasus ini,pemerintah memberikan program BLT (Bantuan Langsung Tunai),yaitu suatu bantuan pemerintah berupa dana yang berguna untuk kebutuhan dan bantuan ini diberikan setiap satu bulan sekali. Tetapi dapat disesalkan lagi,bahwa pembagian BLT ini tidak sesuai pada orang yang membutuhkan melainkan orang yang berkecukupan. Dan disaat mereka mengambil dana tersebut mereka sling berebutan dan ada beberapa dari mereka jatuh pingsan hingga terluka karena berdesak-desakkan. Program ini bermanfaat sekali pada kaum ekonomi kebawah dan seharusnya program bantuan ini harus tepat pada orang yang membutuhkan dan dengan pembagian yang tertata rapid an teratur.

Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup

Semakin padatnya suatu kawasan maka semakin mudahnya penyakit dapat tertular. Dalam study kasus, seperti Virus Flu Burung (H5N1),Virus Flu Babi (H1N1),HIV AIDS,Demam Berdarah (DB),Cacar,Tampek,Diare maupun hingga penyakit ringan seperti Batuk dan Influenza (Flu) merupakan penyakit yang mudah menular dengan cepat antar manusia.


Hal ini bisa terjadi dikarenakan sempitnya sirkulasi udara dan ditambah tercemarnya polusi dari kendaraan bermotor maupun sampah terbakar. Ini sangat fatal sekali bagi kelangsungan makhluk hidup.


Pemerintah tak diam saja tetapi pemerintah membuat program ASKES (ASuransi KESehatan). Yaitu asuransi kesehatan untuk orang menengah ke bawah,dimana ketika mereka berobat ke suatu rumah sakit akan mendapatkan keringanan biaya ataupun tanpa biaya sama sekali. Dan bagi pemakai ASKES mendapatkan obat generic,yaitu obat dengan harga murah dan bermutu.


Namun program ini mendapatkan respon yang bagus dari kalangan kebawah,tetapi sangat disayangkan karena hanya meringankan dan program ini belum menjalar hingga tempat terpencil. Sekarang pemerintah lagi di upayakan membangun Puskesmas untuk di daerah terpencil.

Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Pendidikan

Dalam kasus ini bertambahnya penduduk, membuat tingkat pendidikan menurun sangat derastis. Dapat di liat dari usia muda,banyak anak kecil yang putus sekolah dikarenakan factor ekonomi yang tidak mencukupi. Di usia dini mereka sudah mencari uang dengan mengemis atau lain sebagainya. Terkadang ada beberapa orang memanfaatkan mereka mengemis dengan paksa hanya untuk menghasilkan uang saja. Dan upah mereka tak sebanding dengan apa yang mereka kerjakan.


Namun pemerintahpun dengan tanggap memperbaiki mutu pendidikan itu. Dengan cara Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Rumah Pintar, Mobil dan Motor Pintar, Pendidikan Wajib 9 Tahun.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ini adalah suatu bentuk bantuan pemerintah berupa fasilitas buku bacaan atau sarana belajar siswa yang diberikan secara gratis tanpa biaya sepeserpun.


Rumah Pintar, Mobil dan Motor Pintar merupakan gagasan dari Ibu Presiden Indonesia,Ani Yudoyono dalam bentuk memajukan Indonesia terbebas dari kebodohan. Sarana dan Fasilitas itu berupa buku bacaan dan beberapa film tentang wawasan ilmu pengetahuan. Sarana dan Fasilitas ini dilakukan di tempat-tempat terpencil seperti pedesaan.


Pendidikan Wajib 9 Tahun adalah suatu program pemerintah dimana seorang anak dari menginjak kelas 1 SD hingga 3 SMP mendapatkan pendidikan secara gratis.


Dan baru-baru ini rencana pemerintah adalah membangun fasilitas internet di pedasaan,supaya masyarakat pedesaan mendapatkan fasilitas yang sama seperti masyarakat kota,dan membangun SDM yang pintar dan berkualitas.

Pertambahan Penduduk dan Lingkungan Pemukiman

Pertambahan penduduk dari tahun ke tahun sangat bertambah pesat di karenakan oleh berbagai factor. Karena bertambah pesatnya penduduk terjadi kesenjangan social,salah satunya rusaknya lingkungan pemukiman. Yang selayaknya pemukiman itu tertata bersih,nyaman,dan indah terawatt tetapi,berubah terbalik menjadi kotor dan berantakan.


Dapat dilihat di sudut kota Jakarta,dimana ibukotanya Indonesia terdapat kawasan padat penduduk,sungguh di sayangkan hal seperti itu terjadi. Namun apa boleh buat.Ini merupakan salah satu kegagalan pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya. Bertambahnya penduduk di kota ini dikarenakan dasar ekonomi yang sangat lemah, tidak suksesnya program KB (Keluarga Berencana), banyaknya pendatang dari luar pulau atau luar negeri yang singgah ke Jakarta untuk mencari nafkah.


Padatnya pemukiman warga,menjadi banyak kendala,di antaranya; mudah terjadi kebakaran, lingkungan yang kotor, kebanjiran, pergaulan bebas. Namun disegi kelingkungan jarang sekali adanya kesadaran untuk kebersihan, mau tidak mau ketua RT dan RW sangat berperan penting untuk menjalin hubungan antar sesama.


Pemerintahpun telah membangun apartemen dan rumah susun untuk kalangan kebawah,tetapi sungguh disayangkan. Orang-orang dari kaum ekonomi atas menyerobot begitu saja. Di dunia ini tidak ada yang lebih penting dari uang dari ucapan kalangan ekonomi atas,menengah maupun kebawah.


Saran untuk pemerintah, harus bersikap adil, memantau kelapangan jangan duduk dibawah penderitaan rakyat, dan “JANGAN KORUPSI”